SURABAYA, IGMTVNEWS.COM – Hadirnya era disrupsi dan kemajuan teknologi membuat banyak Perguruan Tinggi Swasta dan Prodi terpaksa gulung tikar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Pusat, Budi Djatmiko APTISI harus bisa membuka pendidikan jarak jauh, jika tidak akan kalah dengan perkembangan jaman atau bahkan harus dimerger.
“Inilah yang akan dibahas dalam RPPP ke 6 APTISI di Surabaya sekaligus RPPP terakhir karena 6 bulan ke depan akan dilaksanakan Munas,†katanya dalam Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) ke-VI APTISI di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Ia menyebut jika program studi sekretaris sebanyak 58 PTS, Perbankan sebanyak 90 PTS tutup, dan perjalanan wisata sebanyak 35 PTS. Tutupnya prodi ini karena pendaftarnya tidak ada, dan kalah dengan aplikasi-aplikasi berbasis teknologi, seperti traveloka.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa membuka RPPP APTISI ke 6 di Surabaya (FOTO: IST)
“RPPP ke 6 APTISI ini dihadiri sekitar 350 perwakilan APTISI Provinsi dari seluruh Indonesia. Anggota APTISI terdiri dari pimpinan Perguruan Tinggi Swasta dan yayasan sebanyak 4.650 anggota, yang memiliki 25.600 prodi,” katanya seperti ditulis laman Kominfo Jatim.
Sebagai informasi, (Assosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) ini mengambil tema “Membangun SDM Beriman, Bertaqwa, Berakhlak Mulia Yang Inovatif dan Produktif di Era Digitalâ€ÂÂ.
Sementara, Ketua Dewan Penasehat APTISI WIL.II.A, Dr. H. Marzuki Alie dalam cuitan laman twitternya berharap dengan RPPP APTISI yang digelar tahun ini dapat menghasilkan keputusan keputusan yang bermanfaat bagi kehidupan kampus. Rektor Universitas Indo Global Mandiri ini pun ikut menghadiri dan memberikan sejumlah masukan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia. (andhiko ta)
Comment