IGMTVnews.com, PALEMBANG – Universitas Indo Global Mandiri (IGM) melalui Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), menggelar Focus Group Discussion membahas isu isu perencanaan penataan tata ruang perkotaan.
Bersama Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Sumatera (ITERA), kedua lembaga tinggi ini memberikan materi, tukar pikiran serta sharing mengenai permasalahan yang kerap terjadi selama proses penataan perkotaan.
Ketua Program Studi PWK Universitas Indo Global Mandiri, Hendry Natanael Gumano, S.T, M.PWK mengatakan, isu yang dibawa tentunya terkait isu tata ruang untuk dinamika pembangunan ke depannya.
“PWK ini merupakan tim yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam penggarapan permasalahan yang ada di lapangan. Salah satunya penanggulangan kemiskinan tadi,” katanya.
Prodi PWK Universitas IGM pun mengapresiasi kuliah studio yang digelar ITERA untuk sharing dan berbagi ilmu. “Kita bisa sama sama beajar untuk menerapkan kuliah studio perencanaan kota. Kita juga bisa melihat bagaimana ITERA melaksanakan prosesnya. Jadi sangat bermanfaat dan sama sama belajar,” tegasnya.
Kegiatan yang melibatkan mahasiswa dan dosen PWK ITERA, dan UIGM tersebut dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik UIGM, Anta Sastika, S.T., M.T., dan Kaprodi PWK UIGM, Hendry Natanael Gumano S.T., M.PWK. Acara dilanjutkan dengan pengenalan mata kuliah Studio Perencanaan Kota oleh Koordinator Studio Perencanaan Kota PWK ITERA, Ir. Nia K. Pontoh, MSA dan presentasi kajian wilayah oleh perwakilan mahasiswa.
Di hadapan mahasiswa, Nia menyebut jika ITERA dan UIGM juga berkomitmen untuk menjalin kerjasama untuk mata kuliah studio, sebagai sesama anggota Asosiasi Sekolah Perencana Indonesia (ASPI) di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Disamping itu, komitmen antar mahasiswa PWK ITERA dan UIGM terkait kerjasama dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa juga menjadi salah satu hal yang dihasilkan dari kegiatan FGD ini.
Nia mengatakan jika 2020 ini merupakan tahun kedua ITERA melakukan kuliah studio perencanaan kota.”Kita ingin melihat persoalan perencanaan bagi wilayah yang terdekat dengan Lampung, dalam hal ini adalah Palembang,” ujarnya.
Ia menambahkan, isu kemiskinan sangat dominan dalam sebuah perencanaan tata ruang wilayah. Untuk itu, pihaknya melakukan deteksi terhadap dampak kawasan pemukiman kumuh dengan menggelar survey. “Tata ruang dan polanya ini yang akan kita cari dan benahi untuk mengurangi angka kemiskinan yang direncanakan tadi,” pungkasnya. (ali alfarizi)
Comment