IGMTVnews.com, PALEMBANG – Sekolah Menengah Atas (SMA) LTI Indo Global Mandiri (IGM) menerima setidaknya 82 siswa baru yang nantinya akan menempuh pendidikan pada tahun ajaran 2020/2021 tersebut.
Dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar di SMA LTI IGM, Kepala SMA LTI IGM, Hadi Wijaya, S.Pd menyebut jika SMA LTI IGM akan mengaplikasikan perpaduan budaya dan karakter bagi pendidikan sekolah.
“Keunggulan SMA LTI IGM adalah tercerminnya nilai nilai Iman dan Taqwa (Imtaq) yang dibarengi dengan kekuatan Ilmu Teknologi (IT). Ini menjadi satu kesatuan dalam kurikulum sekolah. Hal ini pula lah yang membuat sesuatu yang berbeda dari sekolah lain yang ada di Palembang bahkan Sumsel,” jelasnya kepada IGMTVnews.com, Senin (13/7/2020).
Menurutnya, MPLS ini merupakan kegiatan tahun yang wajib diikuti siswa kelas X tahun ajaran 2020/2021. Selama MPLS, siswa diberikan materi serta arahan umum dari guru yang telah dibagi dalam beberapa sesi dan bidang, mulai dari kesiswaan, humas, sarana dan prasarana, kurikulum, konseling serta keterlibatan anggota OSIS yang menyambut siswa baru ini.
Pihaknya juga mengaku jika selama masa pandemi Covid-19 ini, aktivitas belajar mengajar tetap menggunakan metode jarak jauh (daring). Ia menilai jika proses ini tidak seefektif aktivitas tatap muka, namun tetap menjadi bahan evaluasi pihaknya.
“Kita sudah mempersiapkan dengan baik bagi siswa dan akan kita terapkan pada saat mereka menerima pelajaran dari guru mereka nantinya. Meski masih menggunakan metode daring, namun kita tetap optimis,” ujarnya.
Selain itu, SMA LTI IGM juga menyiapkan satu hari khusus bagi siswa untuk mendapatkan pendidikan karakter, pada setiap hari Jumat. Dilakukan secara bergantian sesuai dengan protokoler COVID-19, mereka mendapatkan pengajaran tersebut.
Pihaknya juga mengimbau keterlibatan orang tua yang ikut melakukan pendampingan terhada anaknya selama belajar di rumah. Meski siswa SMA dinilai telah cukup mandiri, namun peranan komunikasi orang tua untuk melakukan pemantauan terhadap anaknya sangat diperlukan.
“Tentunya, ilmu yang diberikan guru akan mudah diserap dengan baik oleh siswa karena didampingi orang tuanya,” pungkasnya. (andhiko ta)
Comment