IGMTVnews.com, PALEMBANG – Tim Patroli udara dan darat, Satgas Penanganan Karhutla, di Bawah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, terus mencoba memadamkan api yang membakar di lima lokasi, dua kabupaten.
Kebakaran yang terjadi sejak tiga hari lalu tersebut telah menghanguskan kurang lebih 53 hektare (ha) lahan, dan baru berhasil dipadamkan sekitar 7,5 ha.
“Sejauh ini laporan yang masuk ada lima desa yang lahannya terbakar yakni di Kabupaten Ogan Ilir dan Banyuasin. Tim masih mencoba memadamkan lewat darat dan udara,” ungkap Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori.
Adapun wilayah yang terbakar itu yakni, Desa Palem Raya, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir dengan luasan terbakar dua ha, baru satu ha yang berhasil dipadamkan.
Di wilayah Banyuasin ada Desa Setia Harapan yang menjadi wilayah terluas yang terbakar sebesar 20,8 ha, baru dipadamkan empat ha.
Ansori menjabarkan, wilayah lain yang terbakar adalah, Desa Tebing Abang, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, luas terbakar empat ha, dan belum dipadamkan hingga saat ini.
Desa selanjutnya Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago Banyuasin, terbakar sekitar 18, 2, dipadamkan satu ha. Desa Rambutan, Kecamatan Rambutan, Banyuasin, delapan ha, padam 1,5 ha.
“Sampai sekarang api ada yang sudah padam, sebagian lagi belum. Helikopter juga belum tuntas lakukan water bombing, tim darat juga sulit untuk sampai dalam lokasi,” jelas dia.
Ansori menuturkan, lahan yang terbakar sebagian besar adalah lahan mineral dan lahan gambut. Hanya saja gambut yang terbakar kali ini bukan gambut dalam yang biasa sulit dipadamkan jika sudah terbakar.
“Sejauh ini kebanyakan rawa yang terbakar,” jelas dia.
Dari laporan yang masuk, sejauh ini pihaknya mencatat lahan yang terbakar ada yang sengaja dibakar untuk membuka lahan baru. Kebiasaan membuka lahan dengan cara dibakar memang kerap dilakukan oleh masyarakat saat memasuki musim kemarau.
“Penyebab kebakaran sejauh ini sebagian ada yang sengaja dibakar, tapi belum pasti juga. Karena kawan-kawan lagi fokus padamkan api saat ini,” jelas dia.
Untuk mencegah dan membantu tim satgas gabungan memadamkan api, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penyemaian garam di langit Sumsel. Hanya saja awan hujan yang akan disemai saat ini sedang tidak ada sehingga pemadaman difokuskan pada tim darat dan udara.
“Penyemaian udara masih jalan, tapi kondisi awan masih kosong saat ini. Yang banyak awan potensinya ada di Muratara,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)
Comment