by

Pandemi Belum Usai, Marzuki : Kita Harus Belajar dari Cina, Tutup Diri Sementara dan Siap Berkompetisi Kembali

IGMTVnews.com, PALEMBANG — Hari ke-enam di tahun 2021. Hingga saat ini pun, hantaman badai COVID-19 masih melanda dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia pun berjibaku untuk mendistribusikan vaksin yang sebelumnya diimpor dari negeri Cina demi meredam sebaran angka terkonfirmasi positif yang kian hari terus bertambah di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam laman twitter pribadi milik Dr H Marzuki Alie, SE, MM , @marzukialie_MA, Rektor Universitas Indo Global Mandiri ini mencuit soal keberadaan Corona Virus Disease (COVID) 2019 yang masih terus eksis. “Fakta selama ini virus tidak mudah diketemukan vaksinnya. Vaksin COVID-19 masih polemik, waktunya juga panjang,” tulisnya dalam laman twitter tersebut, Selasa (05/01/2020).

Upaya pemerintah untuk pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sebelumnya telah dilaksanakan di sejumlah daerah termasuk Ibukota Jakarta, diimbau untuk segera dihentikan. “Segera saja Stop PSBB, Hidup dengan cara baru yakni penerapan protokol 3M,” tegasnya.

Ia menjelaskan, jika pelaksanaan PSBB tersebut justru membuat keluarga miskin bertambah lantaran kebutuhan gizi masyarakatnya minim dan membuat mereka mudah terserang penyakit. “Kemiskinan membuat rakyat lapar, antibodi menurun, bukan hanya COVID-19, tapi penyakit lainpun akan datang. Agar kita segera berpikir, COVID-19 ini bukan masalah, hidup berdampingan dengan COVID-19, tidak saling ganggu, caranya tegakkan 3 M, semua harus patuh,” jelasnya.

Menurutnya, jika PSBB ini terus dilakukan, perekonomian negara akan ambruk dan masyarakat tidak produktif lantaran hanya menunggu bantuan. “Maka ini pilihan yang harus diambil, agar rakyat bisa hidup secara sehat, ruang pekerjaan akan hidup lagi, ekonomi akan berputar, yakin kita bisa,” ujarnya.

Agar perekonomian tetap bertahan, dirinya mengusulkan agar perputaran ekonomi dalam negeri dimaksimalkan. Caranya dengan menghentikan impor kebutuhan pokok. “Apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat, kita produksi sendiri. Sudah saatnya mandiri. Hadirkan keyakinan dan optimisme,” tegasnya.

Untuk mengantisipasi sebaran COVID-19 yang kian mengganas pun, dirinya juga mengimbau bagi masyarakat yang bisa bekerja di rumah untuk tetap berada di rumah. Namun jika terpaksa harus keluar rumah, jangan pernah mengabaikan protokol kesehatan 3M.

Begitu pula sekolah, lanjutnya, pastikan anak-anak ke sekolah dengan protokol ketat. “Yakinkan inilah caranya untuk kita sekolah dengan tatap muka. Ruang belajar, harus terbuka sehingga sirkulasi udara menjadi baik,” imbuhnya.

Dengan tetap berdoa kepada tuhan dan berikhtiar dengan maksimal, ia menilai masyarakat harus benar benar bersatu membangun negeri bersama sama dengan kekuatan masyarakat itu sendiri.

“Belajar dari Cina, menutup diri beberapa saat, lalu siap untuk berkompetisi. Jika Cina bisa, tentunya Indonesia juga bisa,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed