by

Palembang Mulai Terapkan Belajar Tatap Muka Juli, Siswa Dibatasi Hanya 4 Jam di Sekolah

IGMTVnews.com, PALEMBANG — Para pelajar dari tingkatan Pendidikan Anak Sekolah Dini (PAUD), sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Palembang, Sumatera Selatan mulai melakukan belajar tatap muka di sekolah pada Juli 2021 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, dilaksanakannya belajar tatap muka itu dikarenakan banyaknya desakan dari para orangtua dan guru. Sebab, belajar secara online dinilai tak optimal.

“Kalau seluruh orangtua setujuh maka sekolah tatap muka di laksanakan Juli. Namun kita juga perlu masukan dari Satgas Covid-19,” kata Zulinto.

Zulinto menjelaskan, dalam penerapan belajar tatap muka nanti mereka hanya membatasi aktivitas belajar di sekolah selama 4 jam. Selain itu, seluruh pelajar di wajibkan mengikuti protokol kesehatan dan mengenakan masker selama di sekolah.

Untuk jam belajar sendiri, dimulai pada pukul 08.00WIB- 11.00WIB.

“Waktu belajar dimulai lebih singkat, kantin di sekolah tidak akan dibuka sehingga para pelajar harus membawa bekal sendiri. Waktu istirahat tidak ada, “ujarnya.

Ditiadakannya waktu istriahat dan tak dibukanya kantin untuk mengantisipasi para siswa berkerumun. Sebab, jika waktu belajar di sekolah telah habis, pelajar pun diminta untuk langsung pulang.

“Ruang kelas juga kita batasi hanya sampai 15 orang,”jelasnya.

Kegiatan belajar online selama kurun waktu satu tahun ini diakui Zulinto kurang efektif. Sebab, banyak pelajar yang tak mengenal teman dan gurunya yang ada di sekolah. Selain itu, hampir kebanyakan pelajar pun ternyata telah bermalas-malasan mengikuti belajar online.

“Jika tidak dilaksanakan tahun ini, dikhawatirkan banyak siswa yang putus sekolah,”ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyrakat Dinas KesehAtan Palembang, Mirza Susanty mengatakan, vaksinasi untuk guru saat ini telah mencapai 80 persen mulai tingkatan dari PAUD sampai SMP pada tahap pertama dengan dua dosis.

Sementara, vaksinasi tahap kedua baru sekitar 60 persen dari jumlah guru sebanyak 20 ribu.

“Tahap kedua ini baru dosis pertama, sementara tahap kedua dengan dosis sudah 80 persen. Targetnya seluruh guru divaksin sebelum sekolah dibuka,”jelas Mirza. (andhiko tungga alam)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed