by

Di Hadapan Ratusan Mahasiswa UIGM, Dubes Qatar Paparkan Peluang, Tantangan dan Persiapan yang Harus Dilakukan dalam Dunia Kerja

IGMTVnews.com, PALEMBANG — Duta Besar Republik Indonesia untuk Negara Qatar, Ridwan Hassan, SE memberikan kuliah umum dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PK2MB) di lingkungan Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Rabu, (6/10/2021) hari ini.

Di hadapan ratusan mahasiswa UIGM yang mengikuti PK2MB melalui laman aplikasi zoom meeting, Ridwan memaparkan bagaimana peluang, tantangan serta persiapan apa saja yang harus dimiliki serta dilakukan jika nantinya mahasiswa yang bersangkutan lulus dan ingin bekerja di negara penghasil minyak tersebut.

Menurutnya, lulusan UIGM harus memiliki kecerdasan intelektual (kecakapan), kecerdasan sosial, memiliki jejaring yang kuat (networking), penguasaan bahasa asing dan didukung oleh IT serta kemampuan adaptasi yang tinggi.

“Saya menyebutnya dengan S.O.L yakni Belajar (study), Organisasi serta rasa kecintaan terhadap melakukan sesuatu (Love) bisa saja dengan bermain atau memperdalam hobi. Jika ketiga ini dilakukan, kita bisa menjadi mahasiswa terbaik dan mendapatkan pekerjaan yang diidamkan,” paparnya.

Ridwan menceritakan jika hampir 85% penduduk Qatar merupakan warga negara asing yang bekerja di sejumlah industri utama gas hingga sektor penunjang. Sedangkan untuk warga negara Indonesia berjumlah 17 ribu orang dengan 4.000 di antaranya bekerja sebagai profesional. “Mereka ada yang sudah berdomisili selama 20 tahun disana,” imbuhnya.

Para pekerja profesional di Qatar, lanjutnya, didominasi oleh orang orang dari berbagai negara, seperti India Pakistan dan Bangladesh yang nantinya akan menjadi pesaing dalam dunia kerja.

“Makanya mental dan fisik kita harus benar benar siap. Miliki kompetensi di bidangnya yang didukung oleh kompetensi penunjang. Kuasai bahasa asing utama. Dengan begitu kita bisa memberikan prestasi yanng baik,” kata Ridwan.

Sejumlah tantangan juga dibeberkan Ridwan. Menurutnya, selain cuaca yang cukup ekstrem, luas negara yang kecil dapat memicu kebosanan dan homesickness, biaya hidup di negara Qatar juga tergolong tinggi. “Selain itu, kenaikan pangkat atau pun jenjang karir cukup relatif lama karena adanya kebijakan Qatarisasi setempat,” imbuhnya.

Namun jika mahasiswa benar benar mampu sedari awal untuk benar benar menempuh pendidikan, terutama di UIGM, tentunya tidak sulit.

“Saya yakin mahasiswa baru UIGM mampu menjalani itu. Sebuah kehormatan bagi saya dan tidak mungkin bisa saya tolak untuk memberikan kuliah umum di kampus UIGM yang dinakhodai orang baik dan besar,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed