IGMTVnew.com, PALEMBANG —– Goresan pena yang dituangkan dalam bentuk puisi berjudul Aku, Kau, dan Dia Bukan Sanderamu berhasil menarik perhatian dewan juri dalam kompetisi Lomba Cipta Puisi tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Ruang Creatif Sastra dan Seni.
Selain puisi, buah pikiran Guru Bahasa Indonesia SMA LTI Indo Global Mandiri, Nyayu Rodiah, S.Pd ini pun juga meraih Juara II Lomba Cipta Pantun Tingkat Nasional.
Atas pencapaian ini, Kepala SMA LTI IGM, H Hadiwijaya, S.Pd mengapresiasi atas upaya dan keberhasilan Nyayu Rodiah, S.Pd yang telah maengharumkan nama SMA LTI IGM di bidang literasi di kancah nasional.
Menurutnya, dengan pencapaian ini membuktikan jika SMA LTI IGM memiliki potensi yang baik terutama dalam hal literasi. Ia mengimbau kepada guru dan juga siswa untuk tidak berhenti belajar menulis karena dengan menulis.
“Ini berarti kita ikut memajukan literasi di sekolah bahkan di Indonesia. Dengan Menulis kita dapat teman dan penngalaman menarik dan berhasil mengukir prestasi,” katanya.
Puisi karya Nyayu Rodiah tersebut menceritakan tentang kondisi covid-19 yang saat menghantam dunia, dan virus Omicron yang meracuni darah di tubuh manusia. ”Secara tersirat menceritakan bagaimana sebaran covid dan kondisinya saat menjadi virus mematikan di dunia. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi manusia,” ujar Hadi.
Dengan pencapaian ini, dirinya berharap agar siswa SMA LTI IGM yang saat ini terus giat dalam hal literasi dapat terus mempertahankan kreatifitasnya. “Siswa harus rajin membaca dan menulis, sehingga dapat ikut menyemarakan gerakan literasi di Indonesia dan dapat menorehkan prestasi di bidang Sastra khususnya”, pungkasnya. (andhiko tungga alam)
Berikut petikan isi puisi tersebut ;
Aku, Kau, dan Dia Bukan Sanderamu
Oleh: Nyayu Rodiah,S.Pd.
ÂÂÂ
Varianmu tak bisa dianggap enteng
Menular meski kau bilang ringan
Milyaran mangsamu tersakiti
Virusmu bak amukan Tsunami
ÂÂÂ
Dunia kena racunmu
Dunia terpapar manjamu
Dunia tak lagi tertawa
Angkara kini membelenggu jiwa
ÂÂÂ
Kau kah itu Omicron                            ÂÂÂ
Tamu yang hadir tanpa sebuah undangan
Tamu yang empunya nama asing
Tamu yang tak mesti harus menyakiti
ÂÂÂ
Pergilah kau wahai virus durjana
Aku bukan lalapan mentahmu
Aku bukan sainganmu
Aku punya hati dan jiwa
ÂÂÂ
Pergilah jauh dan jangan kembali
Aku butuh udara sehat di cakrawala
Aku butuh gizi sehat d alamku
Aku, kami, dan kita bukan sanderamu
ÂÂÂ
Comment