IGMTVnews.com, PALEMBANG —– Kegiatan Menulis Gurindam Kalbu se- ASEAN , diselenggarakan oleh Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS ) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Kegiatan ini memecahkan rekor MURI dan diikuti oleh negara Malaysia, Singapura, Brunai dan Indonesia. SMA LTI Indo Global Mandiri ikut ambil bagian dalam Festival tingkat dunia tersebut yang diwakili oleh Guru SMA LTI Indo Global Mandiri, Nyayu Rodiah, S.Pd.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk mengenalkan sastra lama gurindam kepada generasi muda. Dalam festival tersebut, Buku Kumpulan Gurindam Kalbu tercatat di buku Rekor MURI sebagai buku Gurindam dengan Penulis Terbanyak yakni total 1.200 penulis se-ASEAN. Mereka ingin, mempromosikan sastra lama tersebut ke generasi yang lebih muda. Sebab, saat ini pelakunya kebanyakan di kalangan dosen dan akademisi.
Nyayu Rodiah mengaku senang dan bahagia dapat bersanding dengan orang orang hebat yang memiliki passion yang sama terutama menulis gurinda.
“Video pembacaan Gurindam Kalbu saya, masuk nominasi 15 besar pilihan PERRUAS. Perasaan saya bangga bisa terpilih masuk 15 nominasi besar Gurindam Kalbu se-ASEAN tersebut. Saya bahagia bisa bersanding dengan orang- orang hebat dalam Menulis Gurindam Kalbu,” kata Nyayu Rodiah.
Seperti diketahui, gurindam sendiri merupakan sajak terdiri dari dua baris yang umumnya berisi nasihat dan petuah. “Gurindam adalah sebuah sastra lama, yang sudah ada sebelum pantun dan puisi,†pungkasnya. (andhiko tungga alam)
Lampiran
Gurindam Kalbu
Karya Nyayu Rodiah, S.Pd.
Bila kita rajin sedekah
, Niscaya harta kita berkah.
Bila rajin baca sholawat,
Hati senang penuh safaat.
Bilamana menjaga lisan,
Niscaya kebaikan sebagai balasan.
Bila hati berpenyakit iri
, Niscaya orang enggan menghampiri.
Jika kita menjaga lisan,
Niscaya baik sebagai insan.
Barang siapa banyak ibadah,
Niscaya hidup terasa indah.
Ibu Bapak wajib hormati
Sebagai tanda anak berbakti.
Bilamana suka menghasut,
Alamat masalah semakin kusut.
Jika ragu dalam melangkah,
Alamat sulit mendapat berkah.
Bila Allah turunkan laknat,
Niscaya sulit dapat syafaat.
Jika lidah asal bicara,
Alamat bala datang mendera.
Jika masalah tidak tidak dipendam,
Alamat baik tidak pendendam.
Comment