by

Universitas IGM Gagas BEO Series #1, Pemanfaatan Metode Fotogrametri untuk Pemetaan Presisi

PALEMBANG, IGMTVnews.com, PALEMBANG —– Metode fotogrametri untuk pemetaan presisi dan penyajian peta berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dibahas dalam kegiatan seminar bertajuk Bincang Geomatika (BEO) Series #1. Acara ini digelar di Gedung C Kampus Sudirman, Palembang, dengan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi di bidang Teknik Geomatika.

Seminar ini mengundang tiga narasumber, yakni Dosen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Ratna Mustika Sari, S.T., M.T., Dosen Teknik Geomatika ITERA, Rizqi Aulia, S.T., M.T., serta Dosen Teknik Geomatika Universitas Indo Global Mandiri (IGM), Ahmad Ridho Sastra, S.T., M.Eng. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, serta praktisi di bidang geomatika yang antusias mendalami topik terkait pemetaan presisi.

Dalam seminar ini, para peserta diajak untuk memahami bagaimana metode fotogrametri menjadi solusi efektif untuk pemetaan yang akurat dan presisi sesuai SNI. Fotogrametri merupakan metode pemetaan menggunakan foto udara atau citra digital untuk menghasilkan peta topografi berkualitas tinggi. Teknologi ini semakin berkembang pesat seiring dengan kemajuan perangkat lunak dan perangkat keras di era digital.

Ratna Mustika Sari, S.T., M.T., dalam pemaparannya menyebutkan bahwa pemetaan presisi menggunakan fotogrametri dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs), khususnya pada bidang industri, inovasi, dan infrastruktur. “Fotogrametri mendukung pembangunan infrastruktur dengan pemetaan yang presisi. Peta berkualitas tinggi diperlukan dalam perencanaan dan pengembangan wilayah yang berkelanjutan, sesuai dengan standar nasional,” ujar Ratna.

Ahmad Ridho Sastra, S.T., M.Eng., dari Universitas Indo Global Mandiri, menambahkan bahwa penyusunan peta berdasarkan SNI sangat penting untuk memastikan akurasi dan keseragaman data spasial. Hal ini menjadi landasan dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

“Dengan adanya standar nasional dalam pemetaan, kita dapat memastikan bahwa data yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan dapat digunakan untuk mendukung pembangunan yang terstruktur serta berkelanjutan,” pungkasnya. (andhiko ta)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed