by

Wamen Dikdasmen Tekankan Penggunaan Smartphone Harus Sesuai Kepentingan Belajar

IGMTVnews.com —– Saat melakukan kunjungan kerjanya ke sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Indo Global Mandiri, Selasa (16/4), Wamen Dikdasmen RI, Dr. Fajar Riza Ulhaq, MA menegaskan jika pemerintah Indonesia tidak melarang penggunaan smartphone dalam kegiatan belajar, namun menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.

Di hadapan para guru dan siswa, Wamen menegaskan bahwa penggunaan smartphone harus sesuai dengan kepentingan yang bermanfaat. “Penggunaan itu betul-betul sesuai dengan kepentingan yang bermanfaat. Ada pembatasan. Sesuai dengan kebutuhan pembelajaran,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa teknologi harus digunakan untuk kepentingan pembelajaran, dan hanya dalam batas yang secukupnya agar tidak mengganggu konsentrasi dan pola pikir siswa.

Perbedaan kebijakan mengenai penggunaan smartphone terlihat di negara lain, seperti di Australia, lanjutnya, yang melarang penggunaan ponsel bagi siswa di bawah usia 16 tahun. Namun, Dr. Fajar menjelaskan bahwa di Indonesia, pemerintah memilih pendekatan yang lebih fleksibel, tidak melarang penggunaan teknologi, tetapi mengatur pemakaiannya dengan lebih cermat.

“Kita tidak ingin melarang anak menggunakan teknologi, tapi gunakan secara bertanggung jawab,” tegasnya. Ia mengingatkan bahwa penting bagi siswa untuk memahami bahwa teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam proses belajar, selama digunakan dengan bijak.

Selain itu, Wamen Dikdasmen juga menekankan bahwa peran sekolah, orang tua, dan masyarakat sangat penting dalam pengawasan penggunaan teknologi oleh anak-anak. “Sekolah harus ada tanggung jawab moral untuk mengaturnya, orang tua mengawasi dan masyarakat ikut berperan,” ujarnya. Dengan kolaborasi antara pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat, diharapkan penggunaan smartphone dapat berjalan dengan baik, tanpa mengganggu proses belajar dan perkembangan anak secara keseluruhan.

Menurut Dr. Fajar, penggunaan teknologi yang tidak terkendali justru dapat menghambat perkembangan pola pikir anak. “Kalau tidak dilakukan pengaturan, akan sulit memenangkan pola pikir,” pungkasnya. (andhiko ta)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed