IGMTVnews.com, PALEMBANG – Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Pemerintah Kota Kupang bersama Universitas Indo Global Mandiri (IGM) siap ditindaklanjuti secara konkret oleh Program Studi Magister Manajemen (MM) Universitas IGM.
Menurut, Ketua Program Studi Magister Manajemen, Dr Tien Yustini, SE, M,Si, menegaskan jika Pemkot Kupang telah mendaftarkan 15 Aparatur Sipil Negera (ASN) untuk mengikuti kegiatan akademi di Universitas IGM.
“Untuk proses perkuliahannya dilakukan dengan full daring (online). Universitas IGM memiliki jaringan sendiri, yang sudah dibangun oleh BPT kita. Terhitung mulai semester ini sudah ada yang siap mengikuti perkuliahan virtual dari Kupang. Jadi tidak ada kendala lagi,” jelasnya.
Meski demikian, juga tidak menutup kemungkinan dosen – dosen Universitas IGM juga diundang ke Kupang untuk membantu rancangan terkait pengembangan Sumber Daya Manusia serta perencanaan ekonomi yang ada di Kupang itu sendiri.
“Kita siap memberikan yang terbaik untuk pengembangan SDM tersebut,” ujarnya usai penandatangannya nota kesepahamam (MoU) bersama Program Studi Magister Manajemen (MM) Universitas Indo Global Mandiri (IGM), Senin (14/9/2020).
Dengan adanya kerjasama ini, lanjut Tien menambah panjang daftar jalinan kerjasama Prodi MM Universitas IGM dengan sejumlah pihak. Antara lain, BNI, BPJS Tenaga Kerja, beberapa BUMN baik di Sumsel maupun di luar. “Dengan adanya kemajuan teknologi, semua lapisan bisa bergabung di Prodi MM Universitas Indo Global Mandiri,” katanya.
Sementara, Wali Kota Kupang Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, S.E., M.M menegaskan jika pemkot akan segera menindaklanjuti kerjasama tersebut untuk kuliah di Prodi MM Universitas IGM. “Kami percaya Universitas IGM akan membawa dampak bagi kami di Kota Kupang untuk menjalin kemitraan dan pembangunan daerah lebih bagus lagi,” katanya.
Menurutnya, MoU ini adalah langkah awal (stapping stone) agar ASN di Kupang lebih memiliki inovasi dan kreasi untuk lebih siap dan lebih bagus di kemudian hari.
“Kita harus maju. Dan status daerah kota termiskin ketiga di Indonesia dapat dihapuskan. Untuk itu, ilmu yang didapat di Universitas IGM nantinya dapat diimplementasikan dengan baik di tengah tengah masyarakat Kupang,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)
Comment