IGMTVnews.com – Torehan prestasi diraih oleh atlet panahan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IGM Archery yang juga tergabung dalam Palembang Archery Club (PAC) Ali Alfarizi, S.Si.
Dalam turnamen yang digagas oleh M IKHSAN OPEN 2029 4 – 5 Januari 2020 kemarin Ali Alfarizi memboyong dua nominasi juara panahan, yaitu medali perak untuk akumulasi juara tahunan PAC series 1,2 dan 3, serta berhasil meraih juara dua pada perebutan juara umum dalam even M. IKHSAN OPEN 2020.
Ia mengatakan, hasil kemenangan ini dipersembahkan bagi rekan rekan yang tergabung dalam UKM IGM Archery. “Setelah flyer ini disebar ke anggota UKM IGM Archery, pada awalnya mereka sudah ada niatan untuk berpartisipasi dalam ajang ini, namun mungkin dengan alasan belum memiliki keyakinan dan rasa percaya diri yang cukup dengan kemampuannya, lalu mereka menunda untuk turun dalam even kompetisi panahan yang digelar di Palembang tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, keraguan dan rasa percaya diri yang kurang maksimal bagi anggota UKM IGM Archery bisa dikatakan wajar, hal itu lantaran UKM ini baru saja berdiri sekitar 3 bulan yang lalu tersebut, masih sangat perlu disuport terkait alat alat panahan yang sesuai agar para peserta bisa lebih intens untuk berlatih agar bisa berprestasi dalam berbagai kejuaraan baik antar mahasiswa ataupun umum.
Sementara Perwakilan Panitia elEven 1819 PAC SERIES #3 M IKHSAN OPEN 2020, Herlianto menjelaskan, even ini khusus jarak 18 meter dengan spesial kategori yaitu Compound Bow 18 meter, Recurve 18 meter dan Barebow 18 meter diikuti 78 peserta dari berbagi klub panahan yang ada di sumatera selatan, di antaranya OKU Timur, OKU Selatan, Lahat, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Prabumulih, Palembang dan Provinsi Lampung.
“Kita ingin mencari bibit bibit potensial di bidang panahan dari Kota Palembang agar bisa terus berkiprah di level kota, provinsi, hingga nasional, karena dari sinilah cikal bakal atlet itu agar bisa bertanding ke level yang lebih tinggi lagi,” katanya.
Menurutnya, semakin sering digelarnya even serupa, lanjutnya, juga menjadi tolak ukur kompetisi sesama pemanah. Setelah bibit bibit muda bermunculan, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pembinaan, pemberdayaan, pendanaan hingga pelatihan dengan serius. (andhiko ta)
Comment