IGMTVnews.com, PALEMBANG — Universitas Indo Global Mandiri (IGM) terus memberikan pengabdian kepada masyarakatnya melalui Program Penguatan Ketangguhan Masyarakat Menghadapi (PKMM) Covid-19 dan Adaptasi Tatanan Baru.
Kegiatan ini difokuskan di tiga provinsi besar di Indonesia, yakni Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Bersinergi bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) dan SIAP SIAGA yang didukung Pemerintah Australia serta ESRI Indonesia yang tergabung dalam program PKMM LPBI NU “Strengthening Micro-Scale Community Resilience with GIS“.
Sebagai tim pembangun dan pengembang SIG PKMM COVID-19 Wakil Rektor Universitas IGM, Dr.Sumi Amariena Hamim, ST.,M.T., IPM., ASEAN Eng didampingi Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UIGM, Hendry Natanael Gumano, ST., M. PWK, menjelaskan kegiatan pelaksanaan yang dilakukan berupa strukturisasi kebutuhan data, konsultasi peningkatan kapasitas Pokja, pembuatan berbagai aplikasi berbasis GIS menggunakan platform ESRI yang dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data, analisis serta monitoring dan evaluasi kegiatan PKMM COVID-19.
Menurutnya, kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi pentahelix pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Indo Global Mandiri dalam menghadapi tatanan baru di tiga provinsi tersebut,†ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan ini sudah rampung dilaksanakan dan banyak dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat serta pemerintah desa, karena kegiatan ini bergerak menyiapkan masyarakat dalam tatanan kehidupan baru skala mikro (RT).
“Untuk evaluasinya, program dari evaluasi akan dilanjutkan untuk kegiatan tahun ke-2 direncanakan dari 18 desa yang berada di tiga provinsi tersebut, berupa pengembangan ekonomi masyarakat dan elaborasi pengelolaan resiko bencana,” katanya kepada IGMTVnews.com, Jumat (4/6/2021).
Menurutnya, dari beberapa desa ternyata merupakan desa yang terkena bencana baik banjir maupun longsor sehingga di program lanjutan ini secara partisipatif masyarakat memetakan daerah – daerah yang rawan bencana dan hasil pemetaan tersebut nantinya akan membantu pemerintah desa untuk membuat aturan yang mendukung pengurangan resiko bencana seperti peraturan kepala desa, rute evakuasi serta pendampingan-pendampingan kepada masyarakat terkait mitigasi bencana,” jelasnya. .
Seperti diketahui, Universitas Indo Global Mandiri (IGM) ikut ambil bagian dalam proses penguatan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi Covid-19 dan adaptasi tatanan baru berbasiskan Geospatial Information System (GIS). (andhiko tungga alam)
Comment