by

Gerakan Wakaf, Ketua Umum YP3I : Potensi di Indonesia Bisa Membangun Perekonomian Umat

IGMTVnews.com, PALEMBANG — Ketua Umum Yayasan Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I), Dr H Marzuki Ali SE, MM menilai jika Indonesia memiliki potensi yang cukup besar, jika dana wakaf yang dikumpulkan serta diinvestasikan demi kepentingan umat.

Menurutnya, selama ini masyarakat belum begitu paham mengenai wakaf serta bagaimana penyalurannya di tengah masyarakat. Meski keberadaan ZIS lebih dikenal, namun, jika wakaf tersebut dapat dikumpulkan semakin banyak dan semakin besar, justru dapat membangun perekonomian masyarakat itu sendiri.

“Saya mengajak masyarakat mulai menyisihkan hartanya untuk diwakafkan. Masyarakat bisa aktif dalam gerakan wakaf karena
hasil keuntungannya akan dikembalikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya kepada IGMTVnews.com, Selasa (5/1/2020).

Di hadapan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Rektor Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) ini pun mengusulkan agar seluruh ASN di Jatim diajak untuk berwakaf. “Perbulan tidak perlu banyak, misalnya Rp50-100 ribu untuk berwakaf,” kata Ketua DPR RI periode 2009 – 2014 tersebut.

Menurutnya, selama ini wakaf lebih banyak bentuknya berupa tanah, tanah untuk sekolah masjid, dan kuburan. Tapi sekarang wakaf sudah dilakukan dalam bentuk cash. Dana wakaf ini bisa diinvestasi pada usaha-usaha yang menguntungkan, hasilnya yang akan dibagikan untuk kepentingan sosial keagamaan.

Ia menjelaskan, jika YP3I sudah berkolaborasi dengan Global Wakaf Foundation (GWF), dalam mengembangkan kedaulatan pangan. Untuk tahap awal, sebuah kerjasama untuk mengolah lahan sekitar 500 hektare , dengan modal sekitar Rp10 miliar yang semuanya GWF dengan pola bagi hasil.

Sementara, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa mengapresiasi atas bantuan yang dilakukan oleh Global Wakaf ACT, dan YP3I. Ia menyebut, sokongan ini dapat menjadi energi baru yang dapat memberikan harapan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengatakan sudah on the right track dalam penyiapan kedaulatan pangan, terutama proses pemberdayaan masyarakat agar terbantu dan ekonominya berkembang.

“Ini ketemu ekosistemya, ada juga Santri Taruna Tani (SANTANI) yang menjadi penyemai sektor produktivitas sektor pertanian. Terima kasih sudah memberikan optimisme,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed