by

Pandemi COVID-19, Event Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang Ditiadakan

IGMTVnews.com, PALEMBANG — Untuk pertama kalinya dalam 16 tahun terakhir, event perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, ditiadakan.

Ini merupakan dampak dari Pandemi COVID-19 yang belum juga berakhir. Padahal perayaan ini menjadi salah satu even wisata andalan Kota Palembang yang mampu menarik wisatawan hingga lebih dari 2 juta orang.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, mengatakan, ditiadakannya perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang untuk mencegah penularan Covid-19 yang lebih luas. “Jika Cap Go Meh diselenggarakan tentu akan banyak orang yang datang. Keramaian inilah yang kami hindari,” katanya.

Menurutnya, wisatawan yang datang tidak hanya di dalam negeri tetapi hingga mancanegara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Pulau Kemaro memiliki daya tarik karena berada di tengah Sungai Musi. Untuk sampai ke sana, pengunjung harus menggunakan perahu. Namun biasanya, khusus untuk perayaan Cap Go Meh, panitia akan menyusun tongkang untuk dijadikan jembatan sementara untuk sampai ke pulau.

Biasanya, para wisatawan datang ke Pulau tersebut untuk melakukan doa dan menyaksikan sejumlah perhelatan kesenian Cina di sana.

Suasana semakin meriah dengan adanya pertunjukan Barongsai dan sembari menyaksikan keindahan dari dari Pagoda berlantai sembilan, dan puncaknya adalah prosesi di Kelenteng Hok Tjing Rio

Tidak digelarnya Cap Go Meh di Palembang menjadi sebuah kerugian besar bagi sekor pariwisata di Palembang. Tidak hanya ketika hari perayaan, namun juga akan berpengaruh pada even wisata yang selanjutnya.

“Ketika wisatawan datang ke Pulau Kemarau, mereka tentu akan memberikan kesan kepada orang terdekat. Ini tentu akan mengundang wisatawan baru untuk datang ke Palembang,” ucapnya.

Cap Go Meh menjadi satu dari 30 even wisata di Palembang yang penyelenggaraannya dibatalkan akibat pandemi. Tidak hanya acara keagamaan ini, acara seperti Ziarah Kubro yang juga sudah rutin digelar setiap tahun harus dibatalkan karena pandemi. “Bahkan untuk Ziarah Kubro sudah ditiadakan sejak 2020 dan mungkin akan ditiadakan lagi tahun ini,” ujarnya.

Wakil ketua Majelis Rohaniwan Tridharma Sumatera Selatan Tjik Harun menuturkan, pembatalan acara Cap Go Meh sebagai bentuk dukungan kepada pemeirntah untuk menghindari adanya kerumunan. “Tahun ini kita rehat dulu,” kata dia.

Pembatalan perayaan Cap Go Meh ini baru pertama kali terjadi sejak kawasan tersebut dibuka untuk wisatawan pada 2005 lalu. Harun berharap agar pandemi dapat segera berakhir sehingga perayaan Cap Go Meh dapat digelar kembali di tahun depan. (andhiko tungga alam)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed