IGMTVnews.com —– Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan kesiapannya untuk menerapkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di madrasah. Kemenag berharap kurikulum ini bisa menjadi fondasi baru dalam pembentukan karakter bangsa yang berakar pada nilai-nilai kasih sayang.
“Kurikulum Berbasis Cinta ini bertujuan mengembalikan pendidikan agama kepada esensinya, yakni menumbuhkan cinta dalam diri setiap individu,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno, dalam keterangan persnya, Rabu (16/5/2025).
“Kita ingin anak-anak didik kita tumbuh dengan rasa cinta yang tulus terhadap bangsa, lingkungan, diri mereka sendiri, dan sesama,” lanjutnya.
Suyitno menegaskan pentingnya menghilangkan unsur kebencian dalam dunia pendidikan. Menurutnya, rasa cinta akan menciptakan kehidupan yang lebih harmonis.
“Orang yang cinta tidak akan mudah menyalahkan orang lain. Jika kita mencintai bangsa dan lingkungan kita, kita tidak akan mudah mengeluh atau menyalahkan pihak lain. Cinta ini harus ditumbuhkan dalam setiap aspek kehidupan kita,” imbuhnya.
Pada hari Selasa, (15/5), Kemenag menggelar uji publik KBC yang kelima di Madrasah yang ada di Jakarta. Direktur KSKK Madrasah, Nyayu, menjelaskan bahwa uji publik ini merupakan bagian dari proses panjang pengembangan KBC yang telah dimulai sejak Januari 2025. Sebelumnya, serangkaian uji publik telah dilaksanakan di berbagai lokasi dengan melibatkan beragam pemangku kepentingan, termasuk guru, pengawas, kepala madrasah, organisasi masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya.
“Uji publik ini bertujuan untuk memperoleh masukan dari berbagai pihak agar kurikulum yang dikembangkan tidak hanya relevan, tetapi juga dapat diimplementasikan dengan baik,” tutur Nyayu.
“KBC ini bukanlah kurikulum baru, melainkan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang ada dengan menambahkan nilai-nilai cinta dalam setiap unsur pembelajaran,” sambungnya.
Setelah tahap uji publik ini, langkah selanjutnya adalah peluncuran resmi KBC yang direncanakan sebelum keberangkatan Menteri Agama ke Tanah Suci. Sosialisasi dan pelatihan akan dimulai pada Mei 2025, dengan harapan kurikulum ini dapat diterapkan di madrasah dan sekolah umum pada tahun ajaran baru 2025-2026. (*)
Comment