IGMTVnews.com —– Wamen Dikdasmen RI, Dr. Fajar Riza Ulhaq, MA, melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Indo Global Mandiri di Palembang, Selasa (16/4).
Dalam kunjungan di TK IGM – SD Plus IGM – SMP LTI IGM dan SMA LTI IGM tersebut, Dr. Fajar memberikan motivasi kepada para guru dan siswa, menekankan pentingnya suasana belajar yang menyenangkan sebagai kunci kesuksesan dalam pendidikan.
“Salah satu kunci sukses adalah gembira. Untuk itu kami mengajarkan deep learning (pengajaran mendalam),” ujarnya. Menurutnya, suasana yang ceria dan tidak tertekan sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. “Kalau belajar dalam keadaan tertekan, pelajaran akan sulit masuk,” tambahnya.
Wamen Dikdasmen menyampaikankonsep belajar yang menggembirakan bukan hanya berlaku di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), namun juga di semua level pendidikan.
“Pelajaran menggembirakan ada di berbagai level, tidak hanya PAUD. Ini salah satu kunci sukses,” ungkapnya. Namun, ia menekankan bahwa meskipun suasana belajar harus menyenangkan, materi yang disampaikan tetap harus mendalam dan bermakna. “Proses belajar gembira bukan tanpa makna, tapi harus secara mendalam,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Fajar juga berbicara mengenai beban materi yang selama ini dianggap terlalu berat bagi siswa. Untuk itu, pihaknya berencana untuk mengurangi beban materi agar siswa memiliki waktu lebih untuk mendalami setiap materi dengan lebih baik.
“Kami ingin agar tidak memberatkan, maka beban materi akan dikurangi. Karena kalau terlalu banyak, maka akan sulit punya waktu untuk mendalami materi satu persatu,” jelasnya.
Ia menambahkan pendekatan dalam belajar harus fokus pada pemahaman yang mendalam, bukan sekadar mengejar banyaknya materi yang harus diajarkan. “Bukan mengejar materi yang diajarkan, tapi bagaimana siswa dan guru mendalami satu materi yang lebih baik,” tegasnya. Wamen Dikdasmen berharap dengan pendekatan ini, siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi yang diajarkan. “Belajar lebih baik. Sedikit tahu tapi mengerti, daripada tahu banyak hal tapi tidak tahu apa-apa,” jelasnya.
Tak hanya itu, Dr. Fajar juga mengingatkan bahwa pendidikan harus berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan berdiskusi. “Tidak berorientasi dengan menghafal dan saling bertukar pikiran, agar tumbuh menjadi calon pemimpin bangsa yang hebat,” pungkasnya. (andhiko ta)
Comment